The Best Fluffy Pancakes recipe you will fall in love with. Full of tips and tricks to help you make the best pancakes.

Basic Skincare untuk Memperbaiki Skin Barrier Kulit Berjerawat

Basic skincare untuk memperbaiki skin barrier kulit berjerawat — Pertama kali aku jerawatan adalah ketika aku SMP. Sejak hari itu, jerawat di wajahku selalu hilang timbul silih berganti sampai usiaku dua puluh lima. Sebagai acne fighter, impianku itu cuma satu, punya wajah mulus kayak perempuan-perempuan seusiaku lainnya.

Tapi kenyataannya gak begitu. Segala macam cara sudah dicoba. Dari mulai skin care, memperbaiki pola makan, sampai habisin duit untuk treatment. Satu-satunya pilihan yang ada ya cuma berdamai dengan keadaan. Menerima kalau aku punya acne prone skin dan harus lebih bersabar dari orang lain menghadapi kulitku sendiri.

Baca juga : Jenis Jerawat dan Cara Tepat Menanganinya

Hingga suatu hari, setelah semua upaya yang aku kira berhasil, ternyata jerawatku makin parah dan membuatku semakin frustasi. Seorang teman menyarankanku untuk stop semua skincare dan treatment yang aku lakukan. Fokus memperbaiki skin barrier ku. Karena itu, aku memutuskan untuk konsultasi ke dokter. Dan dokter juga menyarankan hal yang sama, yaitu fokus memperbaiki skin barrier dulu. Yaitu dengan kembali ke basic skincare dan stop semua additional skincare dan treatment yang kulakukan.

Skin journey Nafilah Cha sebelum dan sesudah kembali ke basic skincare routine
Before after basic skincare routine

Apa Itu Skin Barrier dan Mengapa Penting?

Tubuh kita diciptakan Allah dengan sempurna. Termasuk kulit. Kulit kita sebenarnya punya lapisan pelindung yang melindungi kulit dari iritasi, menjaga kelembaban, dan melindungi kulit dari polusi, sinar ultraviolet, zat kimia, kuman, dan bakteri. Lapisan ini lah yang disebut sebagai skin barrier.

Lapisan ini tersusun dari kolesterol, asam lemak, dan ceramide yang bersifat sedikit asam. Skin barrier yang rusak dapat menyebabkan kulit menjadi sensitif, kering, dan rentan terhadap masalah kulit lainnya.

Beberapa ciri-ciri skin barrier yang rusak, di antaranya:

  • Kulit terasa kasar, tebal, gatal, bersisik, pecah-pecah, atau berkerut
  • Kulit mengalami perubahan warna
  • Sensasi kulit seperti ditarik kencang
  • Munculnya masalah kulit tertentu, seperti jerawat

Selama beberapa bulan terakhir aku fokus memperbaiki skin barrier-ku dengan kembali ke basic skincare dan menjaga pola diet seimbang.

Tahapan Basic Skincare untuk Memperbaiki Skin Barrier-ku

Basic skincare terdiri dari tiga step, yaitu : cleansing, moisturizing, and protecting from UV. Berikut 3 tahapan basic skincare yang aku gunakan :

1. Facial Wash Pembersih Wajah (Cleanser)

Karena kulitku sensitif dan break out parah, dokter menyarankanku untuk memeriksa kembali ingredients dalam facial wash yang aku gunakan. Sebelumnya aku pakai facial foam anti acne. Meskipun anti acne, ternyata terdapat ingredients tertentu yang menurut dokter kulitku sebaiknya dihindari.

Dokter kulitku waktu itu  menyarankan untuk mengganti facial foam-ku dengan Cetaphil. Cetaphil ini merupakan gentle wash yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif sehingga tidak menimbulkan iritasi.

Aku merasa cocok sekali dengan produk yang satu ini. Tapi sayangnya, brand yang satu ini terafiliasi isriwil. Jadi sepertinya aku harus mempertimbangkan untuk mencari brand pengganti yang memiliki manfaat serupa.

2. Pelembab (Moisturizer)

Langkah selanjutnya setelah membersihkan muka adalah mengaplikasikan pelembab. Menjaga hidrasi sangat penting untuk memperbaiki skin barrier.

Kalau untuk moisturizer, aku pakai Nature Republic Aloe Vera 92%. Sejauh ini, pelembab yang cocok di kulitku cuma ini. Selain karena harganya yang gak terlalu mahal dan isinya banyak, aku suka sekali pelembab satu ini karena gak terlalu banyak mengandung bahan kimia. Produk ini juga memberikan efek shooting di wajahku yang lagi break out.

Nah, untuk pelembab sendiri sebaiknya dipakai malam hari. Kalau di pagi hari, disarankan untuk skip moisturizer karena kalau pagi biasanya kulit kita udah menghasilkan pelembab alami. Aku biasanya pakai moisturizer di pagi hari hanya ketika kulitku terasa kering banget.

3. Tabir Surya (Sunscreen)

Terdapat dua jenis sunscreen, yaitu chemical dan physical. Chemical sunscreen bekerja dengan menyerap sinar UV, sedangkan physical sunscreen memantulkannya. Untuk kulit sensitif dan berjerawat, dianjurkan untuk menggunakan physical sunscreen.

Sunscreen physical biasanya meninggalkan whitecast di wajah, sebaliknya chemical sunscreen lebih mudah menyerap dan tidak meninggalkan residu putih. Namun, penggunaan chemical sunscreen tidak dianjurkan untuk kulit berjerawat kareena bisa menyumbat pori-pori kulit.

Untuk sunscreen sendiri, dokter kulitku menganjurkan menggunakan brand Labore. Namun, karena harganya lumayan tidak ramah kantong, aku pakai merk Skin Aqua UV Moisture Milk yang warna biru. Sejauh ini sih sunscreen ini yang cocok dan gak banyak drama di wajahku.

Jerawatku sembuh setelah balik ke basic skincare routine!

Alhamdulillah. Aku merasa jerawatku mereda, kulitku jauh lebih bersih, dan jerawatku ga. Jika sebelumnya jerawatku muncul lagi tidak lama setelah reda, kali ini alhamdulillah aku merasa jarak kemunculannya dibilang lumayan lama, bahkan hampir tidak ada.

Selain basic skincare, aku juga menganti pola makanku dengan mengurangi kopi, gula, makanan pedas serta lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Aku juga rajin mengonsumsi zinc untuk antioksidan dan menggunakan salep azelaic acid sebagai obat totol jerawat.

Kesimpulan

Menjadi acne fighter memang tidak mudah karena harus berjuang lebih ekstra untuk merawat kulit. Ketika sudah banyak skincare yang kamu coba dan treatment yang kamu jalani, mungkin sudah saatnya untuk juga mempertimbangkan kembali ke basic skincare dan memperbaiki skin barrier. Serta, jangan lupa untuk menjaga diet seimbangagar prosesnya lebih cepat.

Kamu acne fighter juga? Yuk, cerita gimana cara kamu mengatasinya?

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *