The Best Fluffy Pancakes recipe you will fall in love with. Full of tips and tricks to help you make the best pancakes.

Mengubah Krisis jadi Peluang: Zulrifan Noor Berdayakan UMKM dengan Zakat untuk Lepas dari Jerat Rente

Zulrifan Noor : Sosok Inspiratif ang membantu UMKM di Tabalong keluar dari Jerat Rente

Pandemi COVID-19 telah lama berlalu, namun kita masih bisa mengingat jelas bagaimana kondisi perekonomian masyarakat yang menurun drastis selama masa tersebut. Banyak usaha yang terpaksa gulung tikar, tingkat pengangguran mencapai 7,07% pada tahun 2020, dan sebagian masyarakat terlilit utang dengan rentenir.

Di tengah krisis ini, Zulrifan Noor muncul sebagai sosok inspiratif yang berinisiatif menggunakan program zakat untuk mendukung UMKM. Melalui pendiriannya, BaitulMaal Wakaf Indonesia di Kabupaten Tabalong, banyak UMKM yang terbantu dan mampu bertahan menghadapi tantangan pandemi. Atas kontribusinya, Zulrifan Noor dianugerahi SATU Indonesia Awards Astra 2020, sebuah penghargaan yang diberikan kepada individu atau kelompok yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Artikel ini akan membahas kisah inspiratif Zulrifan Noor dan dampak positif dari program zakat yang dikembangkannya.

Krisis COVID-19 dan Tantangan bagi UMKM Lokal

Pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada perekonomian masyarakat, khususnya sektor UMKM. Selama pandemi, UMKM mengalami penurunan omzet dan kesulitan mendapatkan modal. Menurut data Badan Pusat Statistik, sekitar 40% dari 1,8 juta pelaku UMKM terpaksa meminjam uang dari rentenir. Bagi banyak pelaku usaha kecil, bantuan modal sangat dibutuhkan namun sulit diperoleh. Kondisi ini memaksa sebagian besar pelaku UMKM, termasuk di Tabalong, Kalimantan Selatan, untuk meminjam dari rentenir.

Dalam situasi ini, konsep pemberdayaan UMKM melalui zakat yang dikembangkan oleh Zulrifan Noor menjadi sangat relevan. Program ini memberikan dukungan finansial bagi UMKM yang terdampak, membantu mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang.

Mengenal sosok Zulrifan Noor

Zulrifan Noor lahir di Tabalong pada 16 Juli 1990. Selama pandemi, ia membuat terobosan dengan mendirikan Baitulmaal Wakaf Indonesia (BWI), sebuah koperasi yang bertujuan membantu pengusaha UMKM di Tabalong, Kalimantan Selatan, mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa bunga. Mengadopsi konsep ekonomi syariah, Zulrifan Noor mengelola dan menyalurkan infaq, zakat, sedekah, dan wakaf untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Keresahan Zulrifan dimulai ketika melihat seorang ana hafidz Quran, namun ibunya terlilit hutang rentenir. Lalu ia bersama beberapa orang temannya mengumpulkan uang pribadi untuk membantu ibu tersebut keluar dari jeratan rente. Ia juga prihatin melihat fenomena banyaknya pedagang kecil yang terjebak rentenir, sementara di masjid sekitar sering diumumkan hasil infak masyarakat yang mencapai ratusan juta rupiah. Tergerak oleh hal ini, Zulrifan Noor berinisiatif mengelola dana infak tersebut untuk membantu para pedagang di sekitarnya.

Pengembangan Program Zakat untuk UMKM di Masa Pandemi

Selama pandemi, Zulrifan Noor mengembangkan program untuk membantu masyarakat yang membutuhkan agar terhindar dari utang atau riba. Melalui program ini, ia mengelola zakat dengan memberdayakan UMKM lokal untuk memproduksi barang-barang donasi seperti masker, takjil, dan beras gratis.

Konsep ini memberikan manfaat timbal balik kepada masyarakat, sehingga bantuan tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga produktif serta menggerakkan perekonomian masyarakat kecil dan menjaga keberlanjutan usaha UMKM.

Selama pandemi, BWI telah berhasil menyumbangkan 1 ton beras dan dana sebesar 50,5 juta rupiah kepada masyarakat yang membutuhkan.

Tidak berhenti di situ, BWI juga mengembangkan program pelunasan utang masyarakat kepada rentenir menggunakan dana zakat. Dilansir dari Jabar.viva.com, diketahui hampir 80% masyarakat Desa Tabalong terjerat rentenir. Oleh karena itu, Zulrifan Noor melalui koperasi BWI-nya menggunakan dana zakat yang masuk untuk membantu masyarakat melunasi utang tersebut.

Dalam pelaksanaannya, BWI membuat perjanjian kepada para penerima zakat (Mustahik) yang terlilit utang rentenir agar tidak kembali berhutang kepada rentenir dikemudian hari. Di 2020 lalu, tercatat sekitar 50,5 juta rupiah telah disumbangkan untuk membantu 300 orang fakir miskin dan memabntu 15 orang lepas dari lilitan hutang rentenir.

Selain dukungan dana, program ini mencakup pelatihan untuk meningkatkan keterampilan bisnis para pelaku UMKM, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus berubah. Peran zakat di masa pandemi ini sangat signifikan, menjadi instrumen ekonomi yang mendukung keberlangsungan usaha kecil.

Dampak Sosial dan Ekonomi Program Zakat bagi UMKM

Inisiatif yang diusung oleh Zulrifan Noor berhasil memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM. Di tengah maraknya kasus pinjaman online dan praktik riba yang berkembang di masyarakat, kehadiran BWI menjadi titik terang bagi mereka.

Melalui BWI, masyarakat dapat meminjam modal usaha tanpa khawatir akan bunga, dan mereka dapat mencicil pinjaman sesuai kemampuan. Jika hanya mampu membayar 25 ribu seminggu, hal itu tidak menjadi masalah. Untuk melakukan pinjaman lagi, koperasi BWI mensyaratkan bahwa anggota harus menunggu pinjaman anggota lain dilunasi terlebih dahulu. Prinsip ini mendorong terciptanya suasana saling membantu antar pelaku UMKM dalam melunasi pinjaman dan mengembangkan perekonomian.

Selain dalam bentuk dana, BWI juga menyediakan fasilitas usaha seperti gerobak dan tempat usaha yang dibiayai dari infaq dan zakat masyarakat.

Program zakat untuk UMKM ini telah banyak membantu meningkatkan penjualan para pelaku UMKM dan bahkan membuka lapangan kerja baru di tengah komunitas lokal. Dampak dari program ini tidak hanya terlihat dari sisi finansial, tetapi juga dari segi pengembangan usaha, di mana pelaku UMKM yang menerima bantuan dapat meningkatkan keterampilan bisnis dan mengembangkan usahanya. Selain itu, Zulrifan Noor juga berharap, program ini nantinya akan membentuk kekuatan jamaah kelompok pedagang UMK di Tabalong sehingga tidak lagi ada masyarakat yang terlilit hutang dengan pemburu rente.

SATU Indonesia Awards Astra: Menginspirasi Generasi Muda untuk Berkontribusi

Atas peran dan kontribusinya kepada masyarakat Tabalong, Zulrifan Noor menjadi sosok inspiratif dan meraih penghargaan SATU Indonesia Awards Astra tahun 2020. SATU Indonesia Awards Astra adalah bentuk apresiasi Astra terhadap generasi muda yang melakukan perubahan positif di masyarakat. Melalui penghargaan ini, Astra mendukung inisiatif di berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi. Penghargaan yang diraih Zulrifan Noor adalah bentuk pengakuan atas perannya dalam pemberdayaan UMKM dengan zakat. Astra berharap para penerima penghargaan, termasuk Zulrifan, dapat terus berkolaborasi dengan program unggulan Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA), untuk memberikan dampak positif yang lebih luas.

Penutup

Kisah Zulrifan Noor adalah contoh inspiratif bagaimana UMKM di masa pandemi berhasil bangkit dengan bantuan zakat dan usaha saling bantu antar masyarakat. Melalui pendekatan inovatifnya, zakat dapat menjadi solusi nyata bagi pemberdayaan masyarakat dan UMKM di Indonesia. Dengan penghargaan SATU Indonesia Awards Astra, Zulrifan Noor diharapkan dapat semakin memperluas dampak positif dari program zakat ini, menginspirasi generasi muda untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Di masa depan, konsep pemberdayaan UMKM melalui zakat ini dapat diadaptasi lebih luas sebagai bagian dari solusi ekonomi yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *