Perbedaan Journaling dan Diary

Perbedaan Journaling dan Diary_Nafilah Cha


Istilah journaling dan diary sering kali membuat bingung orang-orang yang baru mau memulai menulis jurnal pribadi. Kedua istilah ini sering kali digunakan untuk menamai sebuah kegiatan menulis hal-hal yang sifatnya pribadi. Lalu, apakah menulis jurnal sama dengan menulis diary?

Meskipun keduanya merupakan bentuk tulisan yang bersifat pribadi, sebenarnya konsep, tujuan dan kontennya berbeda.

Oiya, sebelumnya disclaimer dulu, aku bukan psikolog ataupun praktisi mental health. Jadi, pembahasan tentang journaling ini adalah berdasarkan riset dan pengalaman pribadi aku sendiri. Selama satu tahun belakangan, aku cukup rutin journaling untuk membantu aku meregulasi emosi dan mengenal diri sendiri. Oleh karena itu, aku merasa ingin membagikan apa yang aku tau terkait journaling untuk membantu orang lain yang punya permasalahan serupa.

Diary: Catatan Keseharian

Sederhananya, diary adalah buku harian. Kata diary berasal dari Latin yaitu diarium (diaria) yang akar katanya diumus, artinya masukan sehari-hari (memasukkan atau menulis setiap hari) tentang sesuatu yang terjadi atau peristiwa dalam sehari yaitu 24 jam.

Diary umumnya digunakan untuk mencatat kejadian sehari-hari secara kronologis, rutin dan entri yang diberi tanggal. Hal-hal yang ditulis dalam diary bisa apa saja, mulai dari ativitas rutin hingga peristiwa penting. Fokus dari menulis diary adalah untuk mencatat kejadian, perasaan, dan pikiran sehari-hari daripada menganalisis atau merefleksikan secara mendalam.

Journal: Refleksi dan Eksplorasi Diri

Perbedaan Journaling dan Diary


Journaling adalah kegiatan menulis journal. Pada dasarnya, menulis diary dan journaling, sama-sama bersifat personal. Berbeda dengan diary, journaling lebih dari sekedar mencatat kejadian harian. 

Journaling adalah sebuah proses yang lebih mendalam dan reflektif, dimana seseorang mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan pengalaman mereka secara lebih analitis. Jika menulis diary memfokuskan kita untuk menulis secara kronologis, dalam journaling tidak ada kekhususan dari bagaimana kita menulis.

Journaling sering digunakan sebagai alat pengembangan diri, pemecahan masalah, dan peningkatan kesadaran diri. Ada banyak macam metode journaling yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita dalam pengembangan diri.

 “I write entirely to find out what I’m thinking, what I’m looking at, what I see and what it means. What I want and what I fear.” – Joan Didion 


Misal ketika kita punya masalah self-image negatif, maka kita dapat melatih diri dengan menuliskan hal-hal baik dari diri kita atau pujian terhadap diri sendiri secara rutin. Hal ini dapat membantu kita menyadari bahwa ada banyak hal baik yang kita miliki sehingga perlahan dapat merubah pandangan negatif kita terhadap diri sendiri.

Contoh lainnya adalah ketika kita merasa kesulitan dalam meregulasi emosi, kita dapat meluapkan perasaan marah, kesal, dan sedih kedalam journal. Dalam proses menulis tersebut, kita menyadari pola-pola emosi dalam diri. Sehingga ketika dikemudian hari kita merasakan emosi yang sama, kita lebih mampu mengelola emosi tersebut menjadi hal yang lebih positif.

Karakteristik journaling meliputi:

  • Tidak harus ditulis setiap hari, bisa dilakukan kapan saja diperlukan
  • Fokus pada refleksi, analisis, dan pemahaman diri yang lebih dalam
  • Sering melibatkan pertanyaan-pertanyaan pemicu untuk mendorong pemikiran lebih lanjut (journaling prompt)
  • Dapat mencakup berbagai topik, dari tujuan pribadi hingga tantangan emosional

Manfaat Journaling

Journaling telah terbukti memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan mental dan perkembangan pribadi. Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Meningkatkan kesadaran diri dan pemahaman emosional
  • Membantu mengelola stres dan kecemasan
  • Mendorong kreativitas dan pemecahan masalah
  • Meningkatkan keterampilan komunikasi dan ekspresi diri


Kesimpulan

Meskipun diary dan journal sama-sama merupakan bentuk penulisan pribadi, keduanya memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda. Diary lebih cocok untuk mereka yang ingin mencatat dan mengingat kejadian sehari-hari, sementara journaling lebih sesuai untuk mereka yang mencari pemahaman diri yang lebih dalam dan pengembangan pribadi.

Pada akhirnya, pilihan antara diary dan journal tergantung pada kebutuhan dan tujuan individu. Beberapa orang mungkin memilih untuk memiliki keduanya, menggunakan diary untuk mencatat kejadian harian dan journal untuk refleksi yang lebih mendalam. Yang terpenting adalah menemukan metode yang paling efektif untuk mengekspresikan diri dan mendukung pertumbuhan pribadi.

Posting Komentar